Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-19 01:57:45【Kabar Kuliner】055 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(66231)
Sebelumnya: KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat
Selanjutnya: 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
Artikel Terkait
- Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan
- Protein hewani mudah diserap tubuh dan bantu pertumbuhan anak
- Perempuan salah satu pilar keberhasilan Program MBG
- Dinkes Jabar sebut korban keracunan MBG di KBB sudah tertangani
- Pemkab Bantul pertemukan Kopdes dengan SPPG baru, dukung keberlanjutan
- Dokter nyangakan definisi label "sehat" pada kemasan ngak jelas
- Resep minuman yang dapat dicoba untuk mengatasi sembelit
- Pemprov DKI harus jaga sanitasi kota terutama saat musim hujan
- BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG
- Upaya Jakarta cari "cuan" baru untuk pembangunan di tengah pemangkasan anggaran
Resep Populer
Rekomendasi

BGN izinkan kembali operasional SPPG Sungai Lakam

Qodari kunjungi Sekolah Rakyat di Palangka Raya, janji tingkat sarana

BGN: Baru10 SPPG di Lebak memiliki SLHS, ditunggu akhir November

FAO beri penghargaan pada Sistem Warisan Pertanian Global

Siasat bersihkan rumah terdampak banjir dari kuman penyebab penyakit

Dinkes Jabar sebut korban keracunan MBG di KBB sudah tertangani

Cara tukar tiket dan rundown konser DEADLINE BLACKPINK 2025 di Jakarta

Menkomdigi: Indonesia negara kedua di dunia yang batasi anak bermedsos